Internship, huh ?
Sesuai pendidikan dokter kita yang "sedikit baru", maka diwajibkan semua lulusan dokter harus mengikuti program Internship. Well, program apakah itu ?
Sebenernya pembahasan dokter internship sangat hangat ketika salah satu peserta ada yang meninggal, teman sejawat, dokter Dionisius Giri Samudra, gugur ketika menjalaskan tugas internship di salah satu Kepulauan Aru, Maluku. Sebuah kewajiban yang tidak main-main. Karena taruhanya berupa nyawa.
Seperti namanya, internship (baca: magang), maka bisa dikatakan bahwa kita tidak memiliki hak se istimewa pegawai tapi pekerjaanya ya gak ringan.
Sebagai salah satu lulusan dokter yang masih baru, baru ingusanya dilap, maka saya juga ikut kewajiban ikut seperti ini. Kalo misalnya gak ikut gimana ?
Ya kaya temen saya, dia memutuskan untuk tidak mengikuti program kompetensi dan internship, dia hanya memakai gelar sarjana kedokteran untuk bekerja. Ketika saya bilang ke iqro, temen sekolah, mengenai kasus ini. Dia cuma ngomong
"Udah punya rumah sakit ric, ga usah heran."
Orang-orang memiliki keputusan sendiri, tentu kita harus menghormatinya.
**
Sekarang saya terdampar di salah satu rumah sakit gresik dan puskesmasnya. Well, banyak cerita kenapa saya bisa terdampar disini dan semoga ini tulisan hanya awalnya aja, karena banyak cerita yang tidak tertulis selama ini
Pacar aja minta di tulisin cerita tapi sampe sekarang belum pernah dibuatin. Duh, haha oke semoga ini awalnya aja
Sebenernya pembahasan dokter internship sangat hangat ketika salah satu peserta ada yang meninggal, teman sejawat, dokter Dionisius Giri Samudra, gugur ketika menjalaskan tugas internship di salah satu Kepulauan Aru, Maluku. Sebuah kewajiban yang tidak main-main. Karena taruhanya berupa nyawa.
Seperti namanya, internship (baca: magang), maka bisa dikatakan bahwa kita tidak memiliki hak se istimewa pegawai tapi pekerjaanya ya gak ringan.
Sebagai salah satu lulusan dokter yang masih baru, baru ingusanya dilap, maka saya juga ikut kewajiban ikut seperti ini. Kalo misalnya gak ikut gimana ?
Ya kaya temen saya, dia memutuskan untuk tidak mengikuti program kompetensi dan internship, dia hanya memakai gelar sarjana kedokteran untuk bekerja. Ketika saya bilang ke iqro, temen sekolah, mengenai kasus ini. Dia cuma ngomong
"Udah punya rumah sakit ric, ga usah heran."
Orang-orang memiliki keputusan sendiri, tentu kita harus menghormatinya.
**
Sekarang saya terdampar di salah satu rumah sakit gresik dan puskesmasnya. Well, banyak cerita kenapa saya bisa terdampar disini dan semoga ini tulisan hanya awalnya aja, karena banyak cerita yang tidak tertulis selama ini
Pacar aja minta di tulisin cerita tapi sampe sekarang belum pernah dibuatin. Duh, haha oke semoga ini awalnya aja
Comments
Post a Comment