Posts

Resident di Era Covid

Menjadi petugas medis; atau tepatnya residen (dokter yang sedang menjalakan pendidikan dokter spesialis) di era covid ini mungkin adalah salah satu anugrah, atau musibah? Bayangkan di saat seluruh semua mahasiswa di seluruh dunia di liburkan, mungkin cuma resident aja yang masuk. Ya, dikarenakan ini ada pandemic coronavirus, makan garda terdepan di pelayanan kesehatan adalah seluruh tim medis. Apesnya lagi sebagai status mahasiswa maka resident (di indonesia aja) ga dapet hak untuk jasa pelayanan alias duit.  Setidaknya sampai saat ini resident belum termasuk di tim medis yang meninggal yg karena covid, menandakan selain mentalnya kuat, Tuhan masih memberikan perlindungan ke kita. *** Well , coronavirus menjadi saksi bahwa sebuah pandemic di era modern tidak lebih baik di masa lalu. Dengan berkembangnya teknologi, sosial-ekonomi, politik, ilmu, maka akan lebih kompleks. Pertanyaan antara apakah harus lockdown atau menerapkan "program-jaga-jarak" demi ekonomi menjadi pertanyaa

Susahnya Pasang Indihome di Nagekeo

“Udah kamu kesini aja dulu lihat keadaanya gimana” Obrolan seperti ini paling sering dilakukan orang kepada temenya yang mau pergi ke suatu daerah yang tidak pernah dikunjungi sebelumnya, dan dia merasa harap-harap cemas. Ini daerah gimana ya ? Apakah saya bisa hidup disana ? Biasanya kalo udah gitu, tinggal jawab aja “Tenang, gak seperti yang kamu bayangkan kok, disini enak aja” *** Sudah satu bulan saya berada di pulau flores, tepatnya kabupaten nagekeo. Sebuah Kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten ngada sekitar 10 tahun yang lalu. Wilayahnya sangat luas dengan jarak antara kehidupan satu dengan lainya cukup jauh. Beruntung saya berada di daerah “kota”, dengan asumsi rumah yang saya tempati sekarang cuma berjarak sekitar 50 meter dari rumah dinas bupati Nagekeo. Pikir saya, setiap ada rumah bupati pasti di tengah kota, kalo di malang itu di jalan Ijen, salah satu jalan elit di kota Malang. Saya pun seneng-seneng aja karena fasilitas gak susah kalo di kota gini, walaupun penampakan

Selamat Datang di Flores

  Well, akhirnya disinilah saya, sendirian berada di suatu pulau yang belum pernah dikunjungi. Ketika saya mengatakan bahwa saya akan menjadi pegawai tidak tetap (PTT) di flores semua pada mengernyitkan dahi "Beneran ric?", "Yakin disana ric ? gak takut ama daerah sana ?", "Ngapain jauh-jauh kesana ?", Saya pertama kali diterima menjadi PTT disini juga antara-percaya-tidak-percaya juga sih tapi berbekal keyakinan dan semua rencana yang  sudah dibikin saya pergi ke flores dengan ucapan bismillah (jadi kayak nama film aja). ** Mulai saat ini juga sudah berjanji untuk menulis postingan di blog ini, karena mumpung lagi di flores pasti gak ada sainganya di google , hehehe.. Okelah semoga tulisan ini bisa mengawali tulisan yang lainya.  

Pembasmi Pembuang Tinja Sembarangan

Image
Saat itu saya lagi ada presentasi di ruang aula puskesmas cerme. Sambil ngelamun, mata tak fokus dan pikiran melayang tiba-tiba ada si presentan mengagetkan saya. "Oke kalo gitu , dokter eric yang megang Gedang Kulut ya ?", Karena lagi gak fokus, spontan aja jawab "Siap-siap Dok...", jawaban saya saat itu. Walaupun dalam hati masih batin, " Ini Disuruh apaan ya ??", akhirnya saya mulai mengikuti kembali presentasi dari dokter kepala puskesmas ini.. Well , iya saya sekarang lagi berada di puskesmas dan akan melakukan misi puskesmas yang bisa di anggap Impossibruu .. ** Di era milinenium seperti ini, bahkan di masa neil armstrong sudah pernah mendarat di bulan sekitar 40 tahun yang lalu ternyata masyarakat Indonesia masih memiliki perilaku seperti masyarakat pra sejarah : Masih membuang air besar tidak pada tempatnya. Ada yang di tanah, empang, dimasukin plastik lalu di bom atom ke halaman tetangga. Hal ini sungguh gak abis pikir juga, dimana kemaluan mereka

Nyemplung

Image
Ada yang pernah kerja di shift 3 ? Di tempat kerja yang 24 jam, biasanya sih dibagi menjadi 3 shift, yaitu jam 07.00-14.00 , 14.00-21.00, 21.00-07.00. Berhubung saya kerja di tempat 24 jam maka mau-gak-mau harus shift 3 deh. Biasanya Sehabis shift tiga, aku sendiri gak pernah neko-neko : pasti selalu pengen cepet pulang ke kontrakan lalu tidur. Apalagi kalo pasien semalam rame banget dan gak sempet tidur, udah deh jadi zombie. Biasanya rutinitas nya adalah sebagai berikut Pulang - cari makan - pulang - makan - tidur Karena setelah shift 3 pasti masuk shift 2 jadi harus tidur, biar seger besok harinya. Gak cuma hasil ikan yang harus selalu segar walau udah sampe pasar, aku pun juga harus seperti itu walaupun kadang kaki masih gempor abis jalan bolak balik rumah sakit semalemnya. Seperti biasa, rutinitas di lakukan, setelah perjalanan pulang saya ngeliat ada tukang-tukang yang sering nongkrong di jalan besar dekat kontrakan. Dengan tatapan iba yang dibuat-dibuat aja, saya ngeliat mereka

5 Bulan Internsip

Gak kerasa udah hampir lima bulan di salah satu kota dengan UMR terbesar di jawa timur : Gresik. Dengan umr yang mencapai 3 juta sekian, kawasan ini menjadikan salah satu tempat "impian" pekerja karena umr nya tersebut, tapi ada rupa-ada harga karena bikin semua barang harganya mahal semua ! Anyway, dengan lima bulan disini berarti cukup lama ya ,dengan pekerjaan sebagai melayani kesehatan orang (gak beda jauh sama koki  yang ngelayani masakan) dan hampir setiap hari ketemu orang yang berbeda maka tampang saya bisa dikatakan udah lumayan "beken di orang gresik" Coba itung pake statistik a mburadul , misalnya aja setiap hari saya ketemu minimal 15 orang berbeda (ya anggap aja ini karyawan rumah sakit, atau pasien) dan saya sudah hampir 150 hari di gresik. Maka saya sudah hampir ketemu lebih dari 2250 orang! Mungkin kalo dikurangi jumlah libur dan ketika pasien sepi (kayaknya ga mungkin) sekitar 1200 orang lah. Wow..wow..wow.. Cukup banyak bukan ? Maka gak salah kalo

Baturaden dan Pilihan Objek Wisata

Image
Baturraden, merupakan tempat dengan pesona dan juga suasana yang . Baturaden berada di bawah kaki gunung selamet sebelah utara Purwokerto. Letaknya 20 kilometer dari Purwokerto. Dengan letaknya di lereng gunung sehingga menjadikan wilayah ini memiliki hawa sejuk, dingin serta suasana yang nyaman.  Hotel juga mudah ditemui di sekitar area Baturaden. Hotel-hotel tersebut dapat dipesan melalui website Traveloka pada menu hotel . Jika kamu menggunakan kendaraan pribadi kamu bisa menempuh perjalanan dari Purwokerto ke Batu Raden sekitar 15 menit perjalanan, dengan perjalanan yang tidak terlalu padat. Selain menggunakan kendaraan pribadi anda juga bisa menggunakan kendaraan umum dari terminal lokawisata Baturaden. Baturaden merupakan salah satu objek wisata yang tidak terlalu mahal, untuk masuk ke kawasan ini kamu akan di kenai tarif Rp. 10.000,-. Dengan harga 10 ribu wisatawan sudah bisa menikmati berbagai macam wahana ataupu ke indahan yang sangat menarik. Saat pertama kali ke baturraden