Terobosan Mengurangi Angka Kecelakaan
Bosen denger Kecelakaan lalu linta ? Sama gue juga bosen, nah pertanyaanya adalah mengapa orang indonesia sering banget kecelakaan ?
Permasalahan yang paling sering ditemuin gue ketika bedah adalah kecelakaan lalu lintas. Mungkin karena jumlah rakyatnya yang banyak banget ? Bisa aja, tapi di negara maju dengan jumlah penduduk yang banyak kecelakaan bisa sangat minim. Maka pengetahuan berkendara orang Indonesia adalah hal yang bisa disalahkan.
Pengetahuan berkendara ini kadang gak bisa disamakan dengan tingkat pendidikan orang. Pernah suatu saat gue ikut ke dalam mobil seorang yang memiliki pendidikan tinggi tapi ternyata dia tetep aja tuh ugal-ugalan. Gile. Bandingkan aja dengan pengalaman gue naik metromini pertama kali ketika tahun 2007.
[caption id="" align="aligncenter" width="471"]
Karena penasaran dengan roller coaster darat ini gue dan bili, memutuskan untuk duduk di depan sebelah supir. Perjalanan selama 30 menit ini gak gue lupain, bayangkan aja nurunin dan ngangkut penumpang di tengah jalan, kasih klakson yang urakan, lalu jarak antar kendaraan di depanya sangat mepet sampai gue bisa cium aroma ketek penumpang bagian belakang mobil depan. Usut punya usut, gue akhirnya dapet info kalo supir metromini yang gue naikin emang agak gendeng.
"Iya bang, orangnya masih muda, masih semangat-semangatnya, kagak pernah tau kalo nabrak orang itu ujungnya pasti ribet banget" Kata supir metromini yang gue naikin ketika pulang.
**
Banyaknya kecelekaan lalu lintas yang tidak memandang bulu (emang bulunya siapa?) ini membuat gue berpikiran dengan terobosan luar biasa yaitu menambah syarat lagi ketika akan mengurus sim atau memperpanjang sim.
Seperti yang kita tahu syarat untuk mendapatkan sim adalah beberapa sebagai berikut :
a. Usia
- SIM A pemohon usia 17 tahun
- SIM B I dan B II pemohon 20 tahun
- SIM C dan D pemohon 16 tahun
- SIM Umum pemohon usia 21 tahun
b. Pas Photo
c. Foto copy KTP
TATA CARA
a. Mengisi formulir permohonan disertai foto copy KTP dan pas photo
b. Mengikuti ujian Teori
c. Bila lulus ujian teori, maka berhak untuk mengikuti ujian praktek sesuai dengan jenis SIM yang dikehendaki
d. Bila lulus dalam ujian teori dan praktek, maka pemohon akan dipanggil untuk pembuatan SIM
Nah dikarenakan gue udah sering melihat orang kecelakaan dan ditaruh di dalam ruangan. Maka gue berpendapat ada satu syarat yang bisa ditambah : Sudah mengikuti tur ke ruangan kecelakaan di rumah sakit
Loh emangnya kenapa ?
Jadi gini, selama gue di bedah, gue sering bertanya kepada pasien yang berada di ruangan intensif bedah. Ada yang mengalami kecelakaan karena kesalahan orang lain, itu yang paling apes sih, misalnya cerita seorang supir mobil pickup pengen belok ke arah rumah makan, eh malah dihajar mobil fortuner dari arah sebaliknya. Kasian
Tapi ada juga yang emang karena kesalahan sendiri karena misalnya tidak memakai helm. Pas gue tanyain kenapa gak pake helm, dia cuma jawab
"Kan deket, jadi gak pake helm".
Ya kalo deketnya cuma didaerah kompleks gitu masih logis, lah ini di jalan besar antar kota yang musuhnya kadang truk besar atau mobil dengan kecepatan maksimum
Maka tujuan dari tur ini adalah untuk mengingatkan bahwa jangan bertindak ceroboh selama di jalan raya, karena menurut gue kecelakaan seperti ini seharusnya bisa dihindarkan asal pengguna jalan raya bisa mematuhi peraturan yang berlaku.
Hahaha makin ribet aja deh buat sim entar
[caption id="" align="aligncenter" width="453"]
intinya safety riding sih.. jadi semangat posting tentang safety riding nih..
ReplyDeletemampir ya ke blog saya di saidiregar.com