Pengalaman Dengan Gangguan Bipolar
Beberapa hari yang lalu nyokap tanya tentang penyakit bipolar, tumben-tumbenan ini dia tanya penyakit jiwa, curiga aja ini mungkin karena pemberitaan tentang marshanda yang dikatakan sebagai pengidap bipolar dan udah menjalani pengobatan selama tahunan. Lalu entah tanpa sebab, dia memutuskan untuk putus obat dan cerita dimulai disini.
[caption id="attachment_2678" align="aligncenter" width="300"]
**
Ketika berada di bagian psikiatri, atau Ilmu kesehatan jiwa saya masih inget betul pasien yang pertama kali datang dan tak anamnesa.
Datang seorang anak muda berusia 19 tahun, diantar oleh kedua orang tuanya yang mengatakan ada masalah yaitu perubahan sifat yang mendadak pada dirinya, dulu pasien bekerja sebagai cleaning service, dia termasuk rajin di kalangan disana tapi tiba-tiba mengalami perubahan sifat. Misalnya sering tidak fokus ketika kerja sehingga dia diberhentikan dari pekerjaanya. Ketika di ajak bicara ngomongnya sering melebih-lebihkan yang sesungguhnya, sering mengutarakan ide-ide yang tinggi seperti dia mempunyai pacar, bekerja sebagai penadah hape yang memiliki banyak uang. Selain itu pasien tampak sering gelisah, seperti kekanan kiri, melihat atas bawah, pasien tampak tidak tenang. Sering tidur malam, sekitar jam 2 pagi pasien mulai tidur. Pasien juga mulai menato dirinya
Sebelum pasien mgenalami ini, pasien sempat dimarahi oleh orang tuanya karena pulang malam dengan gaji yang tidak seberapa. Lalu pasien sempat tampak murung selama beberapa hari sebelum mengalami perubahan sifat.
Ketika pertama kali berhadapan dengan pasien ini, aku tampak kagum dengan kedua orang tuanya. Dari sorot matanya orang tua ini berharap banget anaknya bisa kembali memiliki sifat yang lama, dan jarak dari perubahan sifat sampai dibawa ke rumah sakit tidak lama. Mungkin sekitar 5-6 harian. Patut di contoh.
Dari analisa di atas, maka kembali ke teori tentang bipolar
TEORI
Secara teori, bipolar sendiri berarti gangguan jiwa yang ditandai dengan gejala manic, hipomanik, depresi, dan campuran yang bisa berlangsung seumur hidup. Biasanya berkembang pada akhir masa remaja seseorang, palng banyak sebelum umur 25 tahun.
Gejala untuk mendapatkan penyakit ini bisa dengan :
Episode Manic
Biasanya pasien mengalami fase ini selama satu minggu, yaitu
- Grandiositas atau percaya diri berlebihan
- Berkurangnya kebutuhan tidur
- Cepat dan banyaknya pembicaraan
- Lompatan gagasan atau pikiran berlomba
- Perhatian mudah teralih
- Peningkatan energy dan hiperaktivitas psikomotor
- Meningkatnya aktivitas bertujuan (social, seksual, pekerjaan dan sekolah)
Tindakan-tindakan sembrono (ngebut, boros, investasi tanpa perhitungan yang matang)
Tampak dari contoh kasus di atas, bisa dilihat dia mengalami fase manic ini ketika membicarakan tentang kehidupan setelah diberhentikan dari pekerjaanya. Dia ngomong kalo bisa mendapatkan cewe yang banyak, mulai mentato dirinya sendiri, mendapatkan uang yang banyak.
Lalu juga ditambahkan dengan depresi. Mungkin udah banyak yang tau depresi itu seperti apa, Perasaan depresi/tertekan; penurunan perasaan senang dan minat pada hampir semua aktivitas; penurunan berat badan yang signifikan dan selera; hipersomnia atau insomnia; retardasi psikomotor atau agitasi; kehilangan energi atau kelemahan; penurunan daya konsentrasi; preokupasi dengan kematian atau bunuh diri, penderita memiliki rencana untuk bunuh diri atau telah melakukan bunuh diri tersebut.
Bagaimana kok bisa kena penyakit ini ?
Faktor Genetik, menjadi penyebab terbanyak saat ini. Dari penelitian disebutkan orang tua yang memiliki bipolar disorder, akan menurukan sekitar 25 % ke anak-anaknya. Kenapa kok bisa menurun ? Karena penyakit jiwa juga disebabkan karena ada kelainan produksi neurotransmiter di dalam otaknya, Hal ini sesuai dengan hukum mendel maka kamu adalah setengah dari yah dan ibu mu
Faktor Psikososial, Sigmun freud mengatkaan seseorang yang depresi akan mengarahkan kemarahan pada dirisinya sendiri, ini adalah cara ego mereka untul melepaskan dari objek yang hilang. Seperti hidup tak sesuai cita-citanya, mengakibatkan putus asa. Dengan perasaan depresi yang lama, maka akan mengakibatkan perubahan biologis pada otak dan terjadi perubahan neurotransimter,
Pengobatan,
Meminum obat adalah salah satu pengobatan yang dapat dilakukan, karena akan menekan faktor neurotransmiter abnormal pada otak. Hal ini bisa dijelaskan mengapa pasien harus meminum obat yang sangat lama, bahkan sampai akhir hidup. Karena prognosis pasien seperti ini sampai sekarang kurang menggembirakan.
Selain itu untuk menegakan diagnosis perlu dilakukan beberapa tes psikolog, untuk melihat fungsi afek emosinya.
[caption id="" align="aligncenter" width="263"]
***
Jadi sekarang kalo ketemu orang, jangan asal nuduh sebagai bipolar ya !
Penulis pernah nulis tentang penyakit bipolar : di baca disini
Jadi tahu lebih banyak tentang bipolar dari postingan ini mas, thanks
ReplyDeleteKsihan juga ya mas penderita Bipolar ini,, mikir depresinya juga
Oh ternyata ada faktor keturunan ya:|
ReplyDeletebedanya bipolar sama psikosis dan depresi apa ya? ciri yang paling kelihatan apa ya?
ReplyDeleteGejala untuk mendapatkan penyakit ini bisa dengan :
ReplyDeletemas vol ini penyakit ada untungnya ya, mantap kali deskripsinya hahaha "untuk mendapatkan"
Hmm...
ReplyDeleteBagaimana membedakan bipolar dengan depresi ya.
bipolar langsung melejit ya gara-gara kasus marshanda.
ReplyDeletetemen gue jg ada yang ngaku dirinya bipolar lho, dia cerita sampai nginap di RSJ sampai soal bunuh diri, tp dia sadar dan berusaha untuk menerima dirinya yang kayak gitu. mungkin bakal lebih enak ya klo udah ngerti sama keadaan dirinya sendiri, klo marshanda kan kayaknya masih dalam tahap denial (diluar beneran dia bipolar atau ngga ya)
Baangg, akupun smester kmrn baru belajar ini. :))
ReplyDeleteSaya baru tahu kalau bipolar juga dipengaruhi oleh faktor keturunan. Saya jadi ingat, di akhir jaman akan banyak orang yang ingin bunuh diri dan mungkin penyakit kejiwaan seperti ini bisa menjadi salah satu penyebab utamanya
ReplyDeleteSelalu bersyukur dan dekatkan diri pada Tuhan, semoga bisa membantu kita untuk tidak memiliki penyakit ini
Terima kasih infonya, sangat bermanfaat