Mengenal DVI

Wow gak nyadar ternyata ini adalah postingan saya di awal tahun 2015. Agak-agak kagok gimana karena hampir dua bulan udah gak pernah menulis lagi.

Kali ini yang disalahkan adalah UKDI alias Ujian Kompetensi Dokter Indonesia. Kalo kalian pas sekolah dulu ada ujian nasional, nah ini ada ujian untuk dokter bisa lulus apa enggak. Target saya gak muluk-muluk yang penting lulus aja deh. Amin

***

Kali ini saya mau mebahas hal-hal yang simpel aja, berhubung sebelum penutup tahun 2014 ada kejadian kecelakaan air asia. Maka saya akan membahas tentang tim DVI  (DISASTER VICTIM IDENTIFICATION).

Mengapa tim DVI ini menjadi penting ?

Karena kita mau gak mau harus mengakui Indonesia adalah negeri yang sangat besar, luas, dan jumlah penduduk yang banyak. Sehingga bencana cukup sering di negeri ini. Tim DVI bertugas untuk investigasi yang bermanfaat dalam merekonstruksi penyebab bencana, dari segi hukum, sepertinya misal asuransi, warisan

Kemarin ada beberapa temen yang nyeletuk

"Kok DVI lama banget yah untuk identifikasi korban dari air asia?"

Tim DVI sendiri gak boleh asal ngejudge ini korban atas nama siapa, karena itu diperlukan pemeriksaan. Ada dua identifikasi yaitu primer dan sekunder

Untuk primer yaitu dengan : Sidik Jari, Catatan gigi, dan DNA

Sedangkan yang sekunder bisa berupa : tanda-tanda khusus pada tubuh korban, foto yang menunjukan sewaktu hidup, dan juga property yang dikenakan terakhir kali atau juga ktp di dompet

Ketentuan identifikasi yaitu, minimal satu identifikasi primer tanpa sekunder atau minimal dua indentifikasi sekunder tanpa primer.

Dengan kesusahan yang dihadapi air asia adalah korban berada di air. Maka takutnya sidik jari, dan dna akan terurai kalo lama tidak ditemukan.

Begitu deh dongeng tentang DVI kali ini, hehe. ada yang masih bingung ?